TEMPO.CO, Jakarta - Direktur BBM pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto menilai mekanisme penyaluran BBM bersubsidi oleh Pertamina saat ini keliru. Akibat kekeliruan itu, negara dirugikan dan penyelundupan premium pun makin marak.
Menurut Djoko, pangkal kekeliruan Pertamina terletak pada kebijakan penjualan premium dengan harga murah dari depot ke agen penyalur. Selama ini, Pertamina menjual premium seharga Rp 4.300,- kepada para agen.
"Padahal harga BBM bersubsidi seharusnya Rp 4.500 per liter," kata Djoko ketika ditemui Tempo di kantornya, pekan lalu. Akibat penjualan dengan harga itu, negara dirugikan ketika terjadi penyelundupan besar-besaran.
Djoko menunjuk kasus penyaluran bensin premium di Kalimantan Selatan. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Selatan pada Mei 2012 menunjukkan ada selisih 1.740 kiloliter BBM bersubsidi yang tak pernah sampai ke SPBU. "Kalau diselundupkan dan disalahgunakan, masa negara yang disuruh bayar subsidinya?" kata Djoko. Selama ini negara memang membayar subsidi atas volume BBM yang dikeluarkan dari depot Pertamina, bukan berdasarkan berapa liter yang dijual di SPBU.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir membenarkan bahwa Pertamina melepas premium kepada agen dengan harga Rp 4.300 per liter. Alasannya, SPBU memang mendapat keuntungan Rp 200,- per liter dari penjualan BBM bersubsidi. "Ini untuk menyederhanakan sistem saja, daripada Pertamina bayar lagi kepada mereka," kata Ali.
Pertamina menolak tuduhan bahwa sistem pembayaran macam itu mendorong penyelundupan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi. "Kalau ada yang menyelewengkan BBM bersubsidi, lapor saja pada polisi," katanya.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa
Jangan Pernah Lakukan Ini di Korea Selatan
Prancis Punya Masjid Gay Pertama
Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen
03 Dec, 2012
-
Source: http://www.tempo.co/read/news/2012/12/03/092445469/Pertamina-Dinilai-Keliru-Salurkan-Premium
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.