Jakarta - Untuk mengakses toko buku digital besutan Telkom ini yang pertama harus dilakukan adalah mengunduh aplikasi bernama Qbaca (dibaca: Kubaca).
Aplikasi berbasis Java sebesar 8,6 MB ini tersedia untuk platform Android dan bisa diunduh dari Google Play. Sejauh ini Qbaca baru diunduh 5.000 kali.
Sedangkan aplikasi Qbaca berbasis platform iOS, diluncurkan akhir bulan ini, berukuran 12-13 MB dan dibuat dengan bahasa pemrograman Objective -C.
Dalam pembuatan aplikasi ini, Telkom menggandeng PT Access Asia Pacific Indonesia, perusahaan asal Jepang yang berkantor di Jakarta.
Menurut Gugun Gunawan, Asisten Manajer Divisi Penjualan PT Access, sistem bagi hasilnya adalah dari penjualan buku dan pemasangan iklan. Berapa persentasenya, ia enggan menjawab.
“Acces mendukung penuh Telkom untuk membuat Qbaca menjadi salah satu digital book store terbaik di Indonesia secara berkesinambungan,” kata dia.
Ardian Syam, Asisten Manajer Channel Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), mengatakan harga buku di toko digital lebih murah 20-30 persen ketimbang buku konvensional.
Saat ini tersedia empat kategori buku, yakni new, school, free, best seller. Cara membelinya pun cukup mudah. Tinggal klik tombol purchase di samping buku yang akan dibeli.
Lalu, akan muncul angka 12 digit. Kode ini yang harus dimasukkan pada fitur pembayaran Telkom di sejumlah anjungan tunai mandiri atau mobile banking. “Saat ini belum bisa membayar buku dengan pemotongan pulsa,” kata Ardian.
Adapun untuk pemasangan iklan, toko online ini menggunakan in-Content Ads. Ada dua pilihan jenis iklan yaitu dinamis dan statis.
Slot iklan dinamis berubah untuk durasi waktu tertentu. Sedangkan slot iklan statis selalu tetap dalam waktu terbatas. Ada tiga tempat di tiap buku yang akan dipasangi iklan, yaitu awal, tengah, dan akhir.
Menurut Ika Puji Asmara, Manajer Promosi dan Marketing Mizan, pihaknya tertarik beriklan lantaran besarnya potensi pasar toko buku digital Telkom. “Karena pemegang kartu Telkom itu jutaan orang,” kata dia.
Saat ini ada sekitar 130 juta pengguna kartu Telkom di seluruh Indonesia. “Jika ada buku gratis yang berisi iklan, saya kira animo masyarakat untuk mengunduh malah akan membesar,” kata dia.
BUDI RIZA
Aplikasi berbasis Java sebesar 8,6 MB ini tersedia untuk platform Android dan bisa diunduh dari Google Play. Sejauh ini Qbaca baru diunduh 5.000 kali.
Sedangkan aplikasi Qbaca berbasis platform iOS, diluncurkan akhir bulan ini, berukuran 12-13 MB dan dibuat dengan bahasa pemrograman Objective -C.
Dalam pembuatan aplikasi ini, Telkom menggandeng PT Access Asia Pacific Indonesia, perusahaan asal Jepang yang berkantor di Jakarta.
Menurut Gugun Gunawan, Asisten Manajer Divisi Penjualan PT Access, sistem bagi hasilnya adalah dari penjualan buku dan pemasangan iklan. Berapa persentasenya, ia enggan menjawab.
“Acces mendukung penuh Telkom untuk membuat Qbaca menjadi salah satu digital book store terbaik di Indonesia secara berkesinambungan,” kata dia.
Ardian Syam, Asisten Manajer Channel Support PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), mengatakan harga buku di toko digital lebih murah 20-30 persen ketimbang buku konvensional.
Saat ini tersedia empat kategori buku, yakni new, school, free, best seller. Cara membelinya pun cukup mudah. Tinggal klik tombol purchase di samping buku yang akan dibeli.
Lalu, akan muncul angka 12 digit. Kode ini yang harus dimasukkan pada fitur pembayaran Telkom di sejumlah anjungan tunai mandiri atau mobile banking. “Saat ini belum bisa membayar buku dengan pemotongan pulsa,” kata Ardian.
Adapun untuk pemasangan iklan, toko online ini menggunakan in-Content Ads. Ada dua pilihan jenis iklan yaitu dinamis dan statis.
Slot iklan dinamis berubah untuk durasi waktu tertentu. Sedangkan slot iklan statis selalu tetap dalam waktu terbatas. Ada tiga tempat di tiap buku yang akan dipasangi iklan, yaitu awal, tengah, dan akhir.
Menurut Ika Puji Asmara, Manajer Promosi dan Marketing Mizan, pihaknya tertarik beriklan lantaran besarnya potensi pasar toko buku digital Telkom. “Karena pemegang kartu Telkom itu jutaan orang,” kata dia.
Saat ini ada sekitar 130 juta pengguna kartu Telkom di seluruh Indonesia. “Jika ada buku gratis yang berisi iklan, saya kira animo masyarakat untuk mengunduh malah akan membesar,” kata dia.
BUDI RIZA
Terpopuler:
Cara Jepang Sukses Kembangkan Teknologi
Boediono: Indonesia Harus Cepat Adaptasi Teknologi
Inovasi Revolusioner Makin Langka
7 butir Bandung Innovation Statement
Nama Bayi ''Mac'' dan ''Siri'' Makin Populer
Membidik 1 Miliar Pengguna Internet Baru
Sel Punca Bisa Dibangun dari Darah
Siswa SMK Menciptakan Becak Tenaga Surya
Cara Jepang Sukses Kembangkan Teknologi
Boediono: Indonesia Harus Cepat Adaptasi Teknologi
Inovasi Revolusioner Makin Langka
7 butir Bandung Innovation Statement
Nama Bayi ''Mac'' dan ''Siri'' Makin Populer
Membidik 1 Miliar Pengguna Internet Baru
Sel Punca Bisa Dibangun dari Darah
Siswa SMK Menciptakan Becak Tenaga Surya
03 Dec, 2012
-
Source: http://www.tempo.co/read/news/
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.